PURWOREJO - Upaya meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Kalijering, KKN-T Universitas Muhammadiyah Purworejo kelompok 45 menggelar penyuluhan Hidroponik dan Bank Sampah, di Aula Balai Desa Kalijering, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (29/01/2023) pagi.
Penyuluhan tersebut dihadiri sekitar 30 lebih warga Desa Kalijering dan mahasiswa KKN-T kelompok 45 Universitas Muhammadiyah Purworejo beserta Kepala Desa Kalijering Suroyo S.Pd dan narasumber dari kelompok 45 Andri Hidayanto.
Baca juga:
Memahami Saham dan Cara Membeli Untuk Pemula
|
Ketua KKN-T UMP Andri Hidayanto mengatakan, kegiatan penyuluhan Hidroponik dan Bank Sampah itu bisa memberikan manfaat untuk warga masyarakat Desa Kalijering.
"Adanya kegiatan ini diharapkan warga Desa Kalijering dapat menerapkan sistem penanaman Hidroponik dan dapat memanfaatkan lahan sempit disekitar rumah. Selain itu, dengan adanya penyuluhan Bank Sampah juga diharapkan warga dapat menambah pendapatan dari hasil pengumpulan sampah, " katanya.
Menurut Kepala Desa Kalijering Suroyo S.Pd mengatakan, KKN dari Universitas Muhammadiyah Purworejo memiliki program kerja yang menarik, sehingga warga Desa Kalijering dapat belajar dan menerapkan materi yang sudah disampaikan oleh narasumber.
"Melihat semakin sempitnya lahan yang di gunakan sebagai lahan produktif pertanian, maka saat ini cara lain yang dapat digunakan yakni dengan cara hidroponik, " katanya.
Ia juga menjelaskan hidroponik adalah salah satu bentuk penggunaan teknologi dalam bidang pertanian, yang sangat digemari oleh beberapa kalangan mulai dari skala rumah tangga sampai skala komersil.
Lebih lanjut, kata Suroyo hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
"Terdapat banyak janis sayuran dan buah-buahan yang dapat dibudidayakan secara hidroponik seperti kangkung, bayam, sledri, caisin, selada, cabai, tomat, melon, tomat ceri, dll, " jelasnya.
"Menanam tanaman secara hidroponik tidak dilakukan secara asal-asalan, tetapi harus di dukung dengan menggunakan teknologi dan peralatan yang memadai dan ilmu pengetahuan yang cukup. Namun pada prakteknya tidak semuanya harus menggunakan teknologi dan peralatan yang mamadai karena saat ini banyak hidroponik dengan menggunakan sistem yang sederhana yang dapat dipraktikan oleh satiap orang dan modal yang dikeluarkan relatif sedikit, bahkan tidak jarang bahan mudah ditemukan disekitar kita, " imbuhnya.
Masih kata, Suryono tujuan penyuluhan hidroponik dan bank sampah di Desa Kalijering, pihaknya berharap warga mampu mengelola lahan sempit di samping rumah untuk menanam sayuran dengan sistem hidroponik. Dan Bank Sampah diharapkan warga Desa Kalijering dapat mengelola sampah dengan baik sehingga dapat membantu pendapatan warga Desa Kalijering.
"Melalui kegiatan ini diharapkan warga bisa memahami apa yang pemateri sampaikan. Penyuluhan ini, tidak hanya sekedar memahami, warga juga dapat menerapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain nantinya bisa menghemat pengeluaran yang seharusnya bisa beli sayur tapi bisa menamam sendiri sehingga bebas dari pestisida dan aman untuk konsumsi sehari-hari, " harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalijering Suroyo sangat mengapresiasi dengan adanya KKN dari Universitas Muhammadiyan Purworejo tahun 2023 ini dengan adanya kegiatan penyuluhan hidroponik dan bank sampah, karena ini bisa membantu mengembangkan potensi yang ada di desa kalijering.
"Adanya KKN di Desa Kalijering bisa mem-follow up dengan memperlihatkan proses cara pembuatan hidroponik kepada warga kalijering sehingga warga dapat mempraktikkan dirumahnya masing-masing dan membuat pekarangan untuk lebih produktif sehingga diharapkan bisa mengurangi pengeluaran, " pungkasnya.
Editor : JIS Agung
Reporter : Anash_7ruh